KHUTBAH JUM’AT : MENYIKAPI TERJADINYA BERBAGAI MUSIBAH DENGAN IMAN DAN TAQWA
KHUTBAH JUM’AT
MENYIKAPI TERJADINYA BERBAGAI MUSIBAH
DENGAN IMAN DAN TAQWA
ed : ANIS PURWANTO
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًا مُرْشِدًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَي حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأصَحابهِ اْلأَخْيَارِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
قَالَ تَعَالَي عَزَّ مِنْ قَائِلٍ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. أَمَّا بَعْدُ.
KAUM MUSLIMIN JAMA’AH JUMAT YANG DIMULIAKAN ALLAH,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT dengan senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT, menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Semua bentuk ketakwaan itu pada dasarnya adalah untuk kebaikan kita sendiri. Untuk mendapatkan kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Agung Muhammad SAW.
KAUM MUSLIMIN JAMA’AH JUMAT YANG DIMULIAKAN ALLAH,
Awal tahun ini kita dikejuttkan dengan banyak musibah. Banjir melanda banyak wilayah di Indonesia, terutama Kalimantan Selatan, dengan ribuan rumah terendam. Gempa melanda Sulawesi Barat. Sebelumnya, pesawat Srwijaya Air SJ 182 jatuh di kepulauan seribu. Pandemi corona juga belum sirna, malahan sekarang ini jumlah harian terkonfirmasi semakin tinggi. Sehingga pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis Makro (PPKM Makro), mulai tanggal 9 sampai dengan 22 Februari 2020. untuk wilayah Jawa-Bali.
Berbagai musibah yang bertubi-tubi yang datang di awal tahun ini, seharusnya menjadi bahan instrospeksi dan mukhasabah bagi kita bersama. Sebab pada umumnya musibah datang kepada kaum muslimin dalam dua jenis, pertama, sebagai ujian. Kedua, sebagai peringatan. Sebagai ujian kita kuatkan dengan kesabaran. Namung yang tidak kalah penting, dengan berbagai fakta di lapangan kita perlu isntrospeksi bahwa ada peringatan dalam berbagai musibah ini.
Peringatan seperti apa ?. peringatan sebagaimana firman Allah SWT yang termaktub di dalam QS Ar Rum ayat 41 :
ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِى ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِى عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Sebab saudara, sering kali bencana ini terjadi karena kerusakan yang disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, misalnya terjadinya banjir bandang. Kerusakan ini ada dua macam. Pertama, karena kerusakan lingkungan yang mengakibatkan bencana. Dan ini merupakan bagian dari sunatullah. Ketika hutan di gunduli, air yang melaluinya langsung lewat tanpa terserap sehingga mudah terjadi banjir dan tanah longsor. Ketika sampah dibuang sembarangan termasuk ke sungai, ia akan menutup saluran air dan menjadi salah satu factor penyebab banjir. Ketika gedung-gedung dibangun tanpa memperhatikan keseimbangan alam dan aliran air, juga menjadi salah satu faktor banjir.
Kedua, kerusakan jiwa manusia. Yakni dengan semakin banyaknya dosa dan kemaksiatan, Allah pun menegur manusia untuk kembali kepada-Nya. Kerusakan semacam ini sangat dikhawatirkan para sahabat sehingga ketika terjadi gempa di Madinah, Khalifah Umar meminta seluruh penduduknya untuk bertaubat. Kita bisa membuang sampah pada tempatnya. Kita bisa menanam kembali hutan dan pepohonan. Namun kita tak bisa mengendalikan curah hujan. Kita bisa membuat bangunan yang lebih kokoh, tapi kita tak tahu kapan datangnya gempa. Kita bisa berusaha menjaga kesehatan, tapi kita tidak tahu ketika pandemi tiba-tiba terjadi. Di sinilah pentingnya taubat nasuha serta menjauhi segala kemaksiatan dan dosa, dengan tetep meningkatkan Iman dan taqwa kepada Alloh SWT.
KAUM MUSLIMIN JAMA’AH JUMAT YANG DIMULIAKAN ALLAH,
Betapa pentingnya taubat nasuha agar Allah mengampuni dosa-dosa kita dan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan kita. Tanpa keberkahan, hujan menjadi banjir dan kemarau membawa kekeringan. Dengan keberkahan dari Allah, hujan maupun kemarau akan mendatangkan kebaikan dan kesejahteraan. Sebagaimana terurai didalam QS. Al A’raf: 96 :
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡہِم بَرَكَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَـٰهُم بِمَا ڪَانُواْ يَكۡسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (QS. Al A’raf: 96)
Di akhir khutbah ini marilah kita berdoa kepada Allah semoga Allah mengampuni kita atas segala dosa dan kesalahan. Juga memberkahi bangsa kita, menolong seluruh kaum muslimin. Dan dijadikan kita sabar dalam menghadapi pandemic ini ,dengan tetep menerapkan 3 M, dan bahkan sekarang di tambah dengan 2 M, yakni 1. memakai masker, 2. mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, 3. menjaga jarak atau social destencing. 4. Menjauh dari kerumunan dan 5 mengurangi mobilitas, bahkan ketika kita melaksanakan ibadah di masjid sekalipun kita tetap memathui protocol kesehatan covid 19. Semoga kita di selamatkan dari berbagai bencana dan balak, di dunia dan di akhirat. Amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Komentar
Posting Komentar