NASKAH KHUTBAH JUM’AT : KARAKTER SEORANG MUKMIN
NASKAH KHUTBAH JUM’AT :
KARAKTER SEORANG MUKMIN
Ed : ANIS PURWANTO
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًا مُرْشِدًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَي حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأصَحابهِ اْلأَخْيَارِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
قَالَ تَعَالَي عَزَّ مِنْ قَائِلٍ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. أَمَّا بَعْدُ.
Ma’asyiral Muslimin jamaah jum’ah rokhimakumullah.
Pada kesempatan jumat yang mulia ini marilah kita bersama-sama meningkatkan kadar keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dalam arti, kita berusaha menjalankan segala perintah Allah dan menjauh segala larangan-Nya. Karena hanya dengan bekal iman dan takwa seseorang bisa selamat di dunia maupun di akhirat kelak. Shalawat dan salam tetap kita aturkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW.
Ma’asyiral Muslimin jamaah jum’ah rokhimakumullah
Berulang kali Allah menyinggung kita keras-keras tentang keimanan, salah satunya cercantum didalam Al-Qur’an Surat An Nisa’ ayat 36 :
وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡـًٔ۬اۖ وَبِٱلۡوَٲلِدَيۡنِ إِحۡسَـٰنً۬ا وَبِذِى ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَـٰمَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِينِ وَٱلۡجَارِ ذِى ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَيۡمَـٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن ڪَانَ مُخۡتَالاً۬ فَخُورًا
“Sembahlah Allah dn janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karip kerabat , anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”.
Di awal ayat 36 ini , Allah SWT menegaskan bahwa hanya Dia-lah satu-satunya yang kepada-Nya seluruh keyakinan kita tambatkan. Tidak ada sesuatupun yang pantas serta layak menjadi tambatan segalanya kecuali kepada Allah saja. Sembah segala sembah sujud kita , tidak lain hanyalah bersimpuh rendah di hadapan kekuasaan-Nya dan sebagai bukti penghambaan kita kepada-Nya adalah dengan tidak sama sekali berpaling yakin selain kepada-Nya.
Ma’asyiral Muslimin jamaah jum’ah rokhimakumullah.
Tolak ukur bagi kepastian kemurnian iman kita kepada Allah SWT dapat kita telisik dari bagaimana cara kita menjalani kehidupan fana ini. Di dalam ayat di atas jelas bagi kita setidak nya ada dua karakter hamba yang didalam hatinya tertanam keimanan yang tiada lagi dihinggapi keraguan.
Pertama , adalah seorang mukmin sepantasnya memiliki sifat kasih sayang kepada siapa saja di sekelilingnya. Sabda Rasul, “Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi oleh Tuhan yang Maha Rahman. Maka sayangilah yang di atas muka bumi, niscaya yang diatas langit pun akan menyayangi kalian”.
Kedua, adalah karakter dermawan. Sungguh tiada secuilpun dari yang kita miliki adalah mutlak kepemilikan kita pribadi. Harta , taahta dan lain-lain merupakan karunia Allah yang tidak pantas kita aku-akui.
Firman Allah , Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 109, menyebutkan :
وَلِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ
“Kepunyaan Allah lah segala yang ada di langit dan di bumi, dan kepada Allah lah dikembalikan segala urusan”.
Ma’asyiral Muslimin jamaah jum’ah rokhimakumullah.
Dan yang terakhir yang menjadi karakter seorang mukmin adalah jauh dari sifat sombong dan berbangga diri. Sungguh kita sejatinya tidak pernah memiliki celah untuk merasa lebih dari siapapun dan apapun. Bahkan jabatan yang kita duduki, harta dan keturunan yang kita miliki , pakaian yang kita kenakan tidaklah menjadikan kita lebih mulia dari yanag lain. Karena sesungguhnya yang menjadikan kita lebih milia dari yang lain hanya dapat dilihat dari ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Oleh karenanya, yang dapat kita lakukan adalah selalu berusaha dan bermunajat kepada Allah SWT agar kita tergolong manusia yang bertaq wa, selalu melaksanakan semua yang diperintahkan dan sekuat kemampuan untuk meningalkan semua larangan Allah SWT, untuk meraih kebahagiaan hakiki di dunia dan di akhirat, amin ya rabbal ‘alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Catatan : di ambil dari beberapa tulisan
Komentar
Posting Komentar