SUKSES DUNIA AKHIRAT

 

 

 

KHUTBAH JUM’AT

 SUKSES DUNIA AKHIRAT

Ed.  : ANIS PURWANTO

 

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًا مُرْشِدًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَي حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأصَحابهِ اْلأَخْيَارِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

قَالَ تَعَالَي عَزَّ مِنْ قَائِلٍ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. أَمَّا بَعْدُ.

Ma’asyiral Muslimin jamaah jum’ah rokhimakumullah.

        Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah menganugerahi kita kenikmatan yang berlimpah ruah. Sungguh, karunia nikmat yang Allah Swt. berikan benar-benar tak dapat kita hitung satu demi satu.

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl [16]: 18)

Shalawat serta salam marilah senantiasa kita haturkan pada Baginda Nabi Muhammad saw. Suri teladan utama yang abadi sampai akhir zaman.

Ma’asyiral Muslimin jamaah jum’ah rokhimakumullah.

Marilah kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT, dengan ihklas dan ridla, tanpa bermalas-malasan, dan berupaya agar selalu dalam bingkai ketaatan dan lari dari segala bentuk kemaksiatan , baik maksiat kepada Allah dan kepada sesama.

Saudara, sukses adalah sebuah keberhasilan dari sesuatu yang di inginkan, dan hal ini berlaku di segala keinginan manusia. Baik itu keinginan yang berupa kebaikan  ataupun keinginan yang berupa kedzoliman sekalipun. Sukses adalah relative, masing-masing manusia menginginkan kesuksesan yang berbeda-beda.

Seandainya kesuksesan itu kita ukur dengan banyaknya harta, maka yang paling sukses adalah Qorun, tapi ternyata Allah SWT telah menenggelamkan bersama hartanya. Seandainya kesuksesan itu kita ukur dengan jabatan, tentu yang paling sukses adalah Fir’un. Karena dia adalah seorang Raja. Akan tetapi Allah juga menenggelamkan Fir’aun di Laut Merah, karena kesombongannya. Seandainya kesuksesan itu kita ukur dengan pangkat, tentu yang paling sukses adalah Haman, perdana menterinya Fir’aun , tapi Allah telah menenggelamkan bersama Fir’aun.

Sehingga saudara, sukses bisa kita artikan dengan keberhasilan, kebahagiaan, ketenangan, kesenangan dan kejayaan. Akan tetapi kesemuanya itu hanyalah bersifat sementara. Sebab kesenangan dunia seperti piala bergilir. Selalu berpindah-pindah. Sungguh jika kesuksesan itu di ukur dengan harta benda, maka harta benda ini sementara sifatnya, dia akan meninggalkan kita atau kita yang akan meninggalkannya. Dan begitu pula pangkat dan jabaatan.

Kemudian dimanakan Allah meletakkan  kesuksesan itu. Karena ternyata orang yang  sukses itu adalah orang yang beruntung, yaitu untung di dunia dan di akhirat. Sebagaimana doa kita : “robbana atina fiddun ya khasanah wafil akhiroti khasanah , wa qina ‘adzabannar” :“Ya Tuhan kami, berilah kami kebakan di dunia serta di akhirat dan selamatkan kami dari siksa api neraka”.

Ma’asyiral Muslimin jamaah jum’ah rokhimakumullah.

Untuk mendapati kesuksesan dunia dan akhirat perlu kita renungkan inti sari dari sebuah hadist. Dari Anas bin  Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda , bahwa barang siapa yang menjadikan  akhirat sebagai tujuannya, niscaya Allah akan menjadikan kekayaan didalam hatinya. Dan selanjutnya dikatakan bahwa barang siapa yang menjadikan dunia menjadi tujuannya, niscaya Allah akan menjadikan kefakiran berada didepan matanya. Sebab Nabi SAW juga mengatakan bahwa sumber segala perbuatan dosa adalah cinta dunia, yang dimaksud cinta dunia di sini bisa juga sesuatu yang lebih dari sekedar kebutuhan.

Siapa yang begitu gila dengan dunianya, maka itu akan memudharatkan akhiratnya. Dan siapa yang begitu cinta pada akhiratnya, ia akan mengurangi kecintaannya pada dunia. Allah berfirman didalam Al Qur’an Surat  Al Qasas ayat 77 ;

وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَٮٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأَخِرَةَ‌ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَا‌ۖ وَأَحۡسِن ڪَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَ‌ۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِى ٱلۡأَرۡضِ‌ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ

“Dan carilah (pahala) kebahagiaan negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

Ma’asyiral Muslimin jamaah jum’ah rokhimakumullah.

Demikian khotbah singkat yang biasa kami sampaikan, semoga bermanfaat, dan selanjutnya kita mohon kepada Allah SWT semoga kita digolongkan orang-orang yang selalu mengedepankan nilai—nilai taqwa sebagai motivator penggerak didalam mengejar sukses di dunia dan di akhirat. Amin ya rabbal ‘alamin.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUTBAH IDUL ADHA BAHASA JAWA 1445 H / 2024 M

KHUTBAH IDUL FITRI BAHASA JAWA 1445 H/2024M

KHUTBAH JUM’AT MENYAMBUT TANGGAL 1 MUHARAM 1447 H : HIJRIYAH UNTUK KITA SEMUA